Senin, 12 Januari 2015

14 Kaidah Management (Makalah dengan studi kasus)



Waktu saya masih kuliah saya pernah dikasih tugas tentang masalah Kaidah Management, berhubung kemaren adik angkatan ada yang nanyain... saya pindahin aja kesini, sebenernya sudah pernah saya post di blog wp cuman karena lupa password saya repost disini deh... semoga bermanfaat :)




14 KAIDAH MANAJEMEN


Henry Fayol sebagai seorang tokoh manajemen berpendapat bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat diajarkan dan dipelajari. Henry Fayol lebih menjuruskan perhatiannya kepada pimpinan tingkat atas. Pada tahun 1908, Henry Fayol mengeluarkan sebuah buku yang berjudul Administration Industrielle et General. Dalam bukunyua tersebut Henry Fayol menegemukakan prinsip-prinsip manajemen, yaitu:

1. Division Of Work (Pembagian Kerja)

2. Authority and Responsibility (Wewenang dan Tanggung Jawab

3. Dicipline (Disiplin)

4. Unity of Command (Kesatuan Perintah)

5. Unity of direction (Kesatua Arah)

6. Subordination of Individual Interest to General Interest ( Kepentingan umum lebih dipentingkan dari kepentingan pribadi

7. Balas Jasa

8. Centralization (Pemusatan)

9. Scalar Chain (Rantai skalar, jenjang bertangga)

10. Order (Ketertiban)

11. Equity (Keadilan)

12. Kontinuitas / Stability of Tonure of Personnel ( Stabilitas pegawai

13. Initiative (Inisiatif)

14. Ecsprit de Corps ( Semangat kesatuan korps)

Berikut Analisa masing-masing dari kaidah manajemen berserta studi kasus pada sebuah warnet NEO.net.


1. Division Of Work (Pembagian Kerja)

Pembagian kerja harus memperhatikan kualitas fisik, moral, mental, pendidikan, dan pengalaman. Pembagian kerja yang disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian bertanggung jawab, sehingga pelaksanaan kerja berjalan dengan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

Tujuan dari pembagian kerja adalah menghasilkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama. Pembagian kerja memungkinkan pengurangan sasaran, terhadap mana perhatian harus diarahkan dan dikenal sebagai alat terbaik memnfaatkan individu-individu dan kelompok orang.

Bentuk pembagian kerja di Perusahaan Warnet NEO meliputi Direktur sebagai pemilik, Manajer, Supervisor, Teknisi, Operator ,dan Office Boy.








Bagan Organisasi


Dari bagan diatas terlihat setiap individu atau satuan memiliki tugasnya masing-masing.

· Direktur sebagai pemilik memiliki wewenang penuh terhadap perusahaan.

· Manajer bertanggung jawab atas jalanya perusahaan.

· Supervisor 1 memiliki tugas untuk mengelola keuangan Warnet.

· Supervisor2 bertugas mengawasi kinerja dari karyawan – karyawan seperti Operator, Kasir, dan Office Boy.

· Teknisi bertugas melakukan maintenance dan bertanggung jawab terhadap kondisi Software, Hardware yang ada di Warnet.

· Kasir bertugas mengelola keuangan yang masuk dari pelanggan.

· Operator mengawasi dan membantu pelanggan jika mengalami kesulitan.

· Ofiice Boy bertanggung jawab atas semua ang berhubungan dengan kebersihan warnet.

Setiap komponen hanya melakukan apa yang harus dikerjakanya. Misalnya Kasir hanya bekerja sesuai posisi yang ditempatinya, begitu pula dengan komponen-komponen yang lain. Jika Kasir melakukan pekerjaan sebagai Operator maka akan terjadi pengurangan kinerja, karena konsentrasi akan terbagi jika harus melakukan beberapa perkerjaan secara bersamaan.



2. Authority and Responsibility (Wewenang dan Tanggung Jawab)

Menurut Hasibuan adalah kekuasaan yang sah yang dimiliki oleh seseorang untuk memerintah orang lain berbuat atau tidak berbuat.

Sedangkan T. Hani Handoko mengemukanan definisi dari wewenang, adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah ornag lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, agar tercapai tujuan tertentu.

Authority (wewenang) adalah hak untuk memberi instruksi dan kekuasaan meminta kepatuhan. Authority bersumber dari intelegensia, pengalaman, nilai moral, kesanggupan memimpin, dan pelayanan masa lalu. Sedangkan responsibility (tanggung jawab) tugas dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seseorang, dan agar dapat dilaksanakan responsibility harus diberikan.

Tanggung jawab adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul karena seseorang telah menerima wewenang.

Menurut Hasibuan, Tanggung Jawab atau Responsibility adalah keharusan untuk melakukan semua tugas-tugas (kewajiban) yang dibebankan kepada seseorang, sebagai akibat dari wewenang yang diterimanya atau dimilikinya.

Wewenang yang tidak disertai dengna tanggung jawab adalah buta, dan tanggung jawab yang tidak dilengkapi wewenang adalah celaka. Antara wewenang dan tanggung jawab harus seimbang, makin besar wewenang , makin besar tanggung jawabnya.
Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan boomerang.

Keahlian dan kepemimpinan merupakan dasar dari pada wewenang dan tanggung jawab. Oleh karena itu, seorang manajer yang mempunyai keahlian dan kepemimipinan akan mampu memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan wewenang yang ada padanya.

Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Pendelegasian Wewenang adalah memberikan sebahagian pekerjaan atau wewenang oleh delegator (atasan) kepada delegate (bawahan), untuk dikerjakan atas nama delegator. Wewenang dapat didelegasikan, sedangkan tanggung jawab tidak dapat didelegasikan.


Beberapa asas yang menjadi alasan mengapa pendelegasian wewenang merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi/perusahaan: asas kepercayaan, asas hasil yang diharapkan, asas kejelasan tugas, asas rantai berkala, asas tingkat wewenang, asas kesatuan komando, asas keseimbang wewenang dan tanggung jawab, asas pembagian kerja, asas efisiensi, asas kemutlakan tanggung jawab.


Dari bagan Organisasi NEO.net dapat dijelaskan bahwa komponen yang atas memiliki wewenang untuk mengatur komponen dibawahnya. Sedangkan komponen dibawah memiliki pertanggung jawaban terhadap komponen diatasnya. Direktur memiliki wewenang terhadap Managernya, Manager memiliki wewenang terhadap Supervisor dan Teknisi dan begitu seterusnya sampe ketinggat paling bawah. Sebaliknya Operator, Kasir, dan Office Boy memiliki pertanggung jawaban terhadap Supervisor, supervisor memiliki pertanggung jawaban kepada Manager dan seterusnya sampai ketinggkat yang paling atas.



3. Dicipline (Disiplin)

Disiplin yakni melakukan apa yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan karyawannya, baik secara tertulis, lisan, atau berupa kebiasaan-kebiasaan. Disiplin sangat penting karena suatu usaha tidak akan mengalami kemajuan tanpa adanya disiplin pada pihak atasan dan bawahan.

Disiplin ini sangat erta hubungan dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Pelaksanaan wewenang yang dipaksakan tidak akan menimbulkan disiplin hidup melainkan disiplin mati. Hal ini akan membawa suasana kerja diliputi ketakutan sehingga pekerja tidak bekerja dengan kesadaran dan tanggung jawab sepenuhnya.

Oleh karena itu, pemegang wewenang harus dapat menanamkan rasa disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.

Pengertian disiplin dikemukakan juga oleh Nitisemito, 1988, yang mengartikan disiplin sebagai suatu sikap, perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan, baik tertulis maupun tidak tertulis.

Menurut Nitisemito, 1988 terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya perilaku disiplin kerja, yaitu: tujuan pekerjaan dan kemampuan pekerjaan, teladan pimpinan, kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat (waskat), sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat ditarik indikator-indikator disiplin kerja sebagai berikut:

a) Disiplin kerja tidak semata-mata patuh dan taat terhadap penggunaan jam kerja saja, misalnya datang dan pulang sesuai dengan jadwal, tidak mangkir jika bekerja, dan tidak mencuri-curi waktu;

b) Upaya dalam mentaati peraturan tidak didasarkan adanya perasaan takut, atau terpaksa;

c) Komitmen dan loyal pada organisasi yaitu tercermin dari bagaimana sikap dalam bekerja. Apakah karyawan serius atau tidak; loyal atau tidak? Apakah pegawai dalam bekerja tidak pernah mengeluh, tidak berpura-pura sakit, tidak bekerja dengan semangat tinggi.



Sebaliknya, perilaku yang sering menunjukkan ketidakdisiplinan atau melanggar peraturan terlihat dari tingkat absensi yang tinggi, penyalahgunaan waktu istirahat dan makan siang, meninggalkan pekerjaan tanpa ijin, membangkang, tidak jujur, berjudi, berkelahi, berpura-pura sakit, sikap manja yang berlebihan, merokok pada waktu terlarang dan perilaku yang menunjukkan semangat kerja yang rendah.



Penerapan Disiplin di NEO.net dilakukan dengan membuat aturan-aturan dan sangsi-sangsi bagi yang melanggar peraturan tersebut. Misalnya aturan karyawan harus memakai seragam dengan rapi, aturan karyawan tidak boleh terlambat jika terlambat makan akan mendapat denda, aturan tidak boleh bermain saat jam kerja baik komputer maupun HP.



4. Unity of Command (Kesatuan Perintah)

Untuk setiap tindakan, seorang pegawai harus menerima instruksi dari seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, wewenang berarti dikurangi, disiplin terancam, keteraturan terganggu, dan stabilitas mengalami cobaan. Seseorang tidak mungkin melaksanakan instruksi yang sifatnya dualistis.

Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja

Kesatuan arah dapat menjamin tertibnya lalu lintas wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan kerja, sehingga kegiatan kerja terarah pada sasarannya dan menjamin tercapai tujuan usaha. Tidak mungkin terdapat hak untuk memerintah orang lain mengerjakan sesuatu tanpa adanya wewenang.

Oleh karena itu, kesatuan perinta merupakan landasan untuk meminta pertanggungjawaban bawahan sesuai dengan wewenang yang ada padanya. Dengan kata lain Unity of Comand merupakan pelaksanaan untuk terjaminnya authority dan responsibility.

Bentuk kesatuan perintah di NEO.net adalah perintah dari direktur untuk pelaksanaan tugas masing-masing karyawab dengan sebaik-baiknya agar pelayanan terhadap pelanggan menjadi maksimal. Semua karyawan harus bersikap ramah terhadap semua pelanggan. Selain itu semua karyawan harus mematuhi semua peraturan yang telah dibuat.

Direktur memerintahkan manager untuk mengelola warnet agar usaha warnetnya dapat berlajan. Agar tujuannya tercapai manager memerintahkan supervisor 1 untuk mengelola keuangan dan supervisor dua untuk mengatur karyawan dibawahnya. Manager juga memiliki wewenang terhadap teknisi agar kondisi hardware dan sofware terjaga dengan baik, semua itu dilakukan untuk menjalankan perintah direktur. Supervisor 1 memerintahkan pihak kasir untuk membuat laporan keuangan yang kemudian dibukukan. Supervisor 2 memiliki hak memerintah para operator dan office boy agar pelanggan NEO.net merasa nyaman berada di warnet.

5. Unity of direction (Kesatua Arah)

Prinsip ini dapat dijabarkan memjadi kesatuan tindakan, koordinasi, kekuatan, dan memfokuskan usaha (satu arah, satu tujuan, satu pimpinan). Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Oleh karena itu perlu adanya bimbingan terhadap seluruh pegawai supaya mereka menyadario sepenuhnya akan tugas dan kewajibannya.

Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Suatu pembagian kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan menyebabkan pelaksanaa kerja tidak terarah pada sasaranya.

Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

Agar usahanya maju, NEO.net sangat memerlukan kesatuan arah diantara komponennya. Pelaksanaan tugas masing-masing secara bertanggung-jawab, disiplin, dan sesuai kesatuan perintah. Semua tindakan-tindakan karyawan dalam melaksanaan tugasnya harus sesuai dengan perintah pimpinan. Oleh karena itu sebelum mulai bekerja, karyawan diberi instruksi tentang tugas-tugas yang harus dilakukanya. Jika tidak mereka tidak akan tahu bagaimana melaksanakan tugasnya yang akan mempengarui karyawan atau komponen lain di dalam struktur organisasi NEO.net.



6. Subordination of Individual Interest to General Interest ( Kepentingan umum lebih dipentingkan dari kepentingan pribadi)

Dalam sebuah perusahaan kepentingan pribadi tidak boleh diatas kepentingan perusahaan. Hal ini merupakan syarat yang sangat penting agar setiap usaha berjalan dengan lancar sehingga dapat tercapai tujuannya. Berhasilnya suatu usaha akan menyangkut kepentingan-kepentingan seluruh pegawai khususnya, dan kepentingan masyarakat pada umumnya.
Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

Setiap komponen di NEO.net dari tingkat pimpinan sampai karyawan harus mementingkan kepentingan umum dalam hal ini perusahaan. Kepentingan NEO.net adalah menyediakan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pelangganya agar warnetnya semakin banyak dikunjingi. Untuk itu perusahaan berusaha memberikan kenyamanan baik dari segi keramah-tamahan karyawannya, unggul dalam hardware dan software, serta kebersihan. Semua itu tak akan tercapai jika masing-masing komponen mementingkan kepentingan sendiri diatas kepentingan perusahaan.

Misalnya, jika direktur NEO.net hanya memikirkan laba daripada kelangsungan perusahaan maka keinginanya tidak akan tercapai. Untuk itu seorang direktur harus memikirkan hal lain misalnya saja kesejahteraan karyawan sehingga mereka bekerja tanpa paksaan dan penuh tangung jawab. Kinerja karyawan yang baik akan berpengaruh terhadap pelayanan dan pada akhirnya tujuan NEO.net untuk maju akan tercapai.

7. Balas Jasa

Balas Jasa dalam organisasi atau perusahaan dalam hal ini bisa desebut dengan Gaji . Gaji adalah harga dari layanan yang diberikannya. Balas Jasa harus adil, sejauh mungkin memberi kepuasan baik pada pegawai maupun perusahaan. Manusia memiliki kebutuhan spiritual dan material yang harus dipenuhi. Tingkat gaji dipengaruhi oleh biaya hidup, permintaan dan penawaran tenaga kerja, keadaan umum perusahaan, posisi ekonomi perusahaan, dan tergantung pula dari pendidikan dan pengalaman pegawai.

upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Penggajian yang tidak cukup akan menimbulkan indisipliner para pegawai, sehingga sulit diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai.

Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.

Di NEO.net penggajian dilakukan setiap bulan. Tentu saja gaji dari masing-masing komponen akan berbeda sesuai tingkatan jabatanya. Gaji seorang manajer tentu lebih tinggi dibanding supervisor dan seterusnya, karena seorang manager bertanggung jawab terhadap semua yang ada di dalam NEO.net, baik karyawan, kenyamanan pelanggan, kebersihan tempat usaha, dan lain-lain. Penggajian yang adil berdasarnya besarnya tanggung jawab yang diemban masing-masing komponen atau karyawan. Seorang Office Boy memiliki gaji paling rendah karena hanya memiliki tanggung-jawab terhadap kebersihan di NEO.net.

8. Centralization (Pemusatan)

Masalah sentralisasi dan desentralisasi adalah masalah pembagian kekuasaan. Pada organisasi kecil, sentralisasi dapat diterapkan. Akan tetapi pada organisasi yang besar harus diterapkan desentralisasi.

Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Karena kesimpangsiuran dalam lalu lintas wewenang akan berakibat pada pelaksanaan pekerjaan sehingga tujuan yang hendak dicapai mengalami kegagalan. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority).

Di NEO.net pusat kekuasan dipegang oleh direktur sebagai pemilik. Meskipun memiliki wewenang yang besar, akan tetapi tidak dapat langsung menyalurkan wewenangnya ke tinggat organisasi yang paling bawah, dalam hal ini operator atau office boy. Pelimpahan wewenang harus urut sesuai bagan, direktur hanya bisa melimpahkan wewenang kepada Manager. Misalnya jika ada office boy melakukan tindakan yang dapat merugikan NEO.net maka direktur hanya dapat meminta pertanggung jawaban kepada manajer. Lalu manager menegur supervisor dan seterusnya hingga supervisor yang berhak menegur office boy tersebut. Disini terlihat pertanggungjawaban seorang manager begitu besar terhadap seorang direktur.

9. Scalar Chain (Rantai skalar, jenjang bertangga)

Rantai skalar adalah rantai daripada atasan yang bermula dari wewenang terakhir hingga pada tingkat terendah. Garis kekuasaan adalah rute yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dan kembali ke kekuasaan terakhir. Prinsip rantai skalar berarti bahwa untuk mempermudah komunikasi antara pegawai yang setingkat ada manfaatnya kalau mereka langsung mengadakan komunikasi dengan mengabaikan garis kekuasaan.
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

Dalam pelaksanaan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab, supaya tidak terjadi kekacauan, maka tidak boleh adanya hirarki karena hal ini akan menimbulkan ketidaksenangan dalam bekerja bagi orang yang dilaluinya. Karena tidak merasa dihargai oleh bawahannya dan merasa tidak dipercaya oleh atasannya. Namun, adanya hirarki justru mempercepat jalannya pekerjaan mengingat adanya derlegation of authority.

Dari bagan (hal.2) organisasi NEO.net maka yang menduduki rantai teratas adalah direktur. Seperti yang telah dijelaskan diatas direktur memiliki wewenang terhadap manager. Kemudian Manager memiliki wewenang terhadap supervisor dan seterusnya sampe ke tinggkat Office boy. Sebaliknya Office boy memiliki pertanggung jawaban terhadap supervisor, supervisor memiliki pertanggung jawaban terhada manajer dan seterusnya sampai ke tinggkat direktur.

Dari bagan (hal.2) terlihat Office boy memiliki tingkat kesetaraan dengan Operator dan Kasir, untuk itu mereka dapat saling berhubungan demi maksimalnya kelangsungan kerja di NEO.net

10. Order (Ketertiban)

Adanya ketertiban dalam sebuah perusahaan harus ditempatkan dengan tegas untuk setiap pegawai. Setiap pegawai akan disiplin apabila sadar sepenuhnya akan tugas dan tanggung jawabnya. Kesadaran bertanggung jawab dipengaruhi oleh kebutuhab hidup. Apabila kebutuhan tersebut telah terpenuhi, maka akan ada pengusahaan disiplin terhadap dirinya. Tapi dalam kenyataan perlu ditertibkan dahulu baru ada kedisiplinan, walaupun itu didorong oleh rasa takut. Ketertiban ini menurut segala bidang, yaitu adanya keterlibatan dalam penggunaan wewenang dan pemberian tanggung jawab.

Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

Misalnya seorang manager NEO.net tidak dapat semena-mena mengunakan wewenangnya terhadap karyawan. Jika ada salah satu karyawan merasa tidak nyaman maka akan berpengaruh terhadap kinerja dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan yang seperti ini akan menghambat jalanya usaha. Manager yang menggunakan wewenangnya dengan semena-mena menggambarkan ketidakdisplan dan tidak tanggung jawab. Hal ini dapat mempengaruhi komponen lain.

Dari hal diatas maka jika salah satu komponen NEO.net tidak disiplin maka akan mempengaruhi komponen lain sehingga terjadi kekacauan yang akan mengganggu berjalanya usaha NEO.net.

11. Equity (Keadilan)

Untuk merangsang pegawai melaksanakan tugasnya, mereka harus diperlakukan dengan ramah dan adil. Kombinasi keramahtamahan dan keadilan akan menghasilkan equity. Semua karyawan harus dianggap sama pentingnya dan sama baiknya. Apbila terjadi perselisaihan, tidak boleh memihak, melainkan harus diselesaikan dengan musyawarah dengan asas kekeluargaan.

Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.

Apabila dalam suatu usaha tidak ada keadilan, maka usaha itu akan mengalami kemacetan, bahkan kegagalan. Penggunaannya pun harus untuk kepentingan bersama. Apabila digunakan untuk kepentingan pribadi, maka ini merupakan titik tolak menuju kehancuran.

Pimpinan NEO.net tidak boleh pilih kasih terhadap salah satu bawahanya. Setiap karyawan diperlakukan adil. Misalnya seorang operator yang kebetulan adalah kerabat dari direktur tidak akan diberi tugas lebih sedikit dibanding operator lain. Di NEO.net semua operator memiliki tugas yang komposisinya sama. Profesionalitas dan kejujuran dari setiap komponen NEO.net sangat membantu jalanya usaha.

12. Kontinuitas / Stability of Tonure of Personnel ( Stabilitas pegawai)

Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan. Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

Kestabilan karyawan tidak dapat dipaksakan dengan kekuasaan dan ketakutan. Kalaupun berhasil, hanyalah bersifat sementara. Kestabilan hanya dapat terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam usaha itu.
Oleh karena itu, apabila kehendak tidak terpenuhi, perasaan tertekan, dan pikiran yang tidak ada penyaluran, maka akan menimbulkan frustasi yang sewaktu-waktu bisa meledak sehingga menggangu kelancaran usaha. Untuk itu diperlukan keadilan dan kejujuran untuk mendapatkan kestabilan karyawan.

Masa kerja setiap karyawan di NEO.net yang cukup lama memberikan bukti stabilitas pegawai diperusahaan tersebut cukup baik. Hal ini disebabkan karena didalam NEO.net diterapkan prinsip keadilan, kejururan, kekeluargaan dalam hubungan antara pemimpin dengan karyawan atau karyawan dengan karyawan. Akan tetapi tidak melampaui wewenang dan tanggung jawab masing-masing. Sehingga karyawan-karyawan NEO.net merasa betah bekerja disana.

13. Initiative (Inisiatif)

Kesanggupan berfikir dan kemampuan melaksanakan adalah apa yang disebut inisiatif. Sumber kekuatan suatu perusahaan adalah adanya inisiatif baik dari kalangan atasan maupun bawahan khususnya pada masa sulit, karena penting untuk menggairahkan dan mengembangkan inisistif semaksimal mungkin.

Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
Yang terpenting, inisiatif berkembang bila dalam usaha terdapat keadilan dan kejujuran. Dalam pengembangan inisiatif perlu diperhatikan penbagian kerja dan pengaturan wewenang dan tanggung jawab agar pegawai yang ahli dan berpengalaman memiliki wewenang yang luas.

Manager NEO.net dituntut mempunyai pikiran yang luas demi kemajuan usaha . Meskipun begitu karyawan NEO.net diperbolehkan menyampaikan hasil pemikiranya kepada atasanya untuk membantu kemajuan usaha. Setiap komponen juga mempunya hak untuk dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di NEO.net. Misal jika mendadak terjadi hal-hal diluar dugaan, semua komponen harus bersama-sama berfikir dengan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

14. Ecsprit de Corps ( Semangat kesatuan korps)

Keharmonisan di kalangan personalia perusahaan merupakan kekuatan besar bagi suatu perusahaan. Untuk itu, segala usaha ditempuh untuk merealisasikannya. Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Selain itu semangat kesatuan korps terlahir pula karena adanya disiplin pegawain akan tugas dan kewajibannya. Sehingga masing2 pegawai dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana. Untuk melihat suatu usaha baik atau tidaknya dapat dilihat pula dari adam atau tidaknya semangat kesatuan korps dalam perusahaan tersebut.

Prinsip kekeluargaan dalam berhubungan antara masing-masing komponen diNEO.net membangung rasa kesatuan korps. Karena setiap karyawan merasa nyaman dengan karyawan lain bahkan dengan atasanya, begitu pula sebaliknya. Kepercayaan seorang atasan terhadap bawahan tergambar dengan jelas, karena karyawan yang bekerja dengan rasa tanggung jawab. Setiap komponen dalam NEO.net merasa saling membutuhkan, misalnya seorang manager tidak akan dapat mencapai tujuanya tanpa bantuan supervisor. Seorang Kasir tidak dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal tanpa adanya operator.





3 PRINSIP MANAJEMEN

1. Prinsip koordinasi

Syarat terjadinya koordinasi adalah adanya tujuan dan wewenang bagi setiap anggota perusahaan yang dirumuskan secara jelas, disiplin, saling memberikan informasi, dan saling membantu. Untuk itu pimpinan suatu organisasi atau perusahaan harus memiliki:

- kompentensi , yaitu kemampuan dan kemauan.

- karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.

- talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal – hal pokok dalam berorganisasi.

- komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.



Empat hal tersebut diatas sangat diperlukan agar seorang pimpinan dapat :



- Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,

- Menganalisa beban kerja masing – masing satuan organisasi

- Membuat job description ( uraian pekerjaan )

- Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, dan urian kerja dari masing – masing satuan organisasi.



Bentuk penerapan prinsip koordinasi di NEO.net adalah melakukan training bagi karyawan baru yang baru masuk.



2. Prinsip skalar

Prinsip skalar menunjukkan bahwa dalam setiap organisasi harus ada pembagian kerja dan wewenang, baik secara vertikal, horizontal maupun diagonal, yang dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini menjelaskan adanya tingkatan manajemen

Tingkatan Manajemen yaitu Suatu Bagan Tidak Hanya Menunjukkan Manajer Dan Bawahan Tetapi Juga Keseluruhan Hirarki Manajemen. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi :

- Bentuk Piramid. Bentuk Ini Yang Paling Banyak Diguakan, Karena Sederhana, Jelas Dan Mudah Dimengerti.

- Bentuk Vertikal. Bentuk Vertikal Agak Menyerupai Bentuk Piramid, Yaitu Dalam Pelimpahan Kekuasaan Dari Atas Ke Bawah, Hanya Bagan Vertikal Berwujud Tegak Sepenuhnya.

- Bentuk Horizontal. Bagan Ini Digambarkan Secara Mendatar.

- Bentuk Lingkaran. Hubungan Antara Satu Jabatan Dengan Jabatan .

Jenis-jenis Hirarki dibagi menjadi 2 yaitu Vertikal dan Horisontal:





Di NEO.net prinsip skalar yang digunakan adalah secara vertikal, dimana direktur memegang wewenang tertinggi diatas manager. Dan seterusnya sampai tinggkat paling bawah.





3. Prinsip fungsional

Prinsip Fungsional meliputi pembagian kerja yang didasarkan atas fungsi-fungsi yang jelas dan terpadu, antara masing-masing bagian/departemen, agar tujuan organisasi/perusahaan dapat dicapai dengan efisien.

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa Prinsip fungsional di NEO.net adalah

· Direktur sebagai pemilik memiliki wewenang penuh terhadap perusahaan.

· Manajer bertanggung jawab atas jalanya perusahaan.

· Supervisor 1 memiliki tugas untuk mengelola keuangan Warnet.

· Supervisor2 bertugas mengawasi kinerja dari karyawan – karyawan seperti Operator, Kasir, dan Office Boy.

· Teknisi bertugas melakukan maintenance dan bertanggung jawab terhadap kondisi Software, Hardware yang ada di Warnet.

· Kasir bertugas mengelola keuangan yang masuk dari pelanggan.

· Operator mengawasi dan membantu pelanggan jika mengalami kesulitan.

· Ofiice Boy bertanggung jawab atas semua ang berhubungan dengan kebersihan warnet.



DAFTAR PUSTAKA



http://google.co.id

http://mohanfelani.wordpress.com/2011/02/10/manajemen-seni/

http://id.wikipedia.org


5 Kepo Maksimal: 14 Kaidah Management (Makalah dengan studi kasus) Waktu saya masih kuliah saya pernah dikasih tugas tentang masalah Kaidah Management, berhubung kemaren adik angkatan ada yang nanyain... say...

Tidak ada komentar:

< >

viva log